PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN PENCETAK BAKSO BERBASIS PNEUMATIK PADA UMKM
DOI:
https://doi.org/10.31884/nadimas.v2i2.49Abstrak
Bakso atau Baso merupakan salah satu makanan terfavorit masyarakat Indonesia. Penamaan bakso tergantung dari tempat asal pembuatannya, daging yang digunakan, cara penyajian, cara pembuatan, ukuran dan bentuknya sehingga penamaanya sangat bervariasi. Bakso pada umumnya berbentuk bulat dengan diameter rata-rata 15-35 mm. Selama ini proses pembuatan bakso dimasyarakat masih menggunakan metode manual, caranya dengan membentuk adonan bakso menggunakan tangan dan sendok. Adonan digenggam dengan tangan kemudian diremas sehingga keluar diantara lubang jari telunjuk dan ibu jari, adonan yang keluar berbentuk bulat kemudian diambil menggunakan sendok dan dimasukan kedalam wadah berisi air panas. Proses pencetakan bakso manual ini membutuhkan keahlian, ketelatenan dan memiliki bahaya terkena air panas sehingga tidak semua orang bisa mengerjakannya. Dengan peluang tersebut dibuat sebuah mesin pencetak bakso dengan sistem pneumatic. Mesin ini menggunakan sumber tenaga dari kompresor minimal 10 bar yang menggerakan dua sistem pneumatic. Sistem pneumatik pertama menggerakan piston cylinder pneumatic TBC 40-400 yang menekan adonan kebawah menuju cetakan. Sistem pneumatic kedua menggerakan dua piston pneumatic cylinder 25X300. Kombinasi kedua sistem pneumatic tersebut mampu menghasilkan 60 bakso permenit dengan diameter 30 mm.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.