PENCEGAHAN STUNTING DENGAN EDUKASI DAN PEMANTAUAN IMT PADA MASYARAKAT RW V KELURAHAN WONODRI
DOI:
https://doi.org/10.31884/nadimas.v3i2.68Kata Kunci:
Stunting, edukasi stunting, pemantauan indeks masa tubuhAbstrak
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah 5 tahun karena kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu indikasi dari stunting yaitu tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan normal menurut usia anak. banyak faktor yang mempengaruhi kejadian stunting, mulai dari pengetahuan, lingkungan, ekonomi, imunitas, sikap dan perilaku kesehatan dalam keluarga. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani stunting diantaranya adalah edukasi, pemenuhan gizi yang cukup serta pemantauan secara berkala. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini untuk mengimplementasikan edukasi pencegahan stunting dan pemantauan antropometri nak baita sebagai salah satu upaya untuk ikut serta penurunan angka stunting di Indonesia. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah ceramah, demonstrasi, dan pemantauan. Intervensi yang dilakukan pada penelitian ini berupa edukasi tentang stunting, ASI eksklusif, edukasi makan buah, sayur dan meningkatkan nafsu makan anak, edukasi cuci tangan, edukasi tentang rokok, pemantauan berat badan dan tinggi badan pada anak. Hasil dari intervensi yang telah dilakukan selama 2 minggu didapatkan adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting, ASI eksklusif, makan buah dan sayur, PHBS (cuci tangan), serta pengetahuan bahaya rokok. Pada pemantauan BB dan TB terdapat peningkatan balita usia 25-36 bulan tidak berisiko stunting menjadi 3 anak (60%).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (NADIMAS)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.